Sabtu, 20 November 2010

maybe

Maybe I'm not the one who deserves to be respected...
Maybe I'm not the one who deserve to be in love...
Maybe I'm not the one who deserves to be loved...
Maybe I'm not the one who deserve to be in love...
It was ...... sick ... so sick ..
It feels jealous .. very jealous ..
Looking at them ....
Seeing them in respect ...
Seeing those who are in love ..
It was just jealous that there is in the heart ...
I .... I just want the same treatment as their ....

Rabu, 17 November 2010

ikan-ikan lucu bertasbihlah (mta-online)

Segala puji Bagi Allah, seseorang telah menyiapkan sebuah aquarium yang indah, kemudian diisinya dengan air dan sesaat kemudian dimasukkannya lah kedalamnya ikan-ikan yang lucu dan indah, dipandangnya penuh dengan perhatian, dan sangat menghibur hati.

Ketika ikan-ikan semakin nampak indah dan lucu, terpikirlah bagaimana agar kebutuhan makanan dan air bersih tetap terjaga, bahkan meningkat kepada kebutuhan oksigennya pula, maka dibuatlah sirkulasi udara dan tanaman-tanaman air di aquarium tersebut, ikannya semakin sehat dan semakin indah untuk dipandang.

Ketika kelucuan semakin nampak mengemuka, maka ada keinginan bagi siempunya aquarium untuk memperluas dan mempercantik aquariumnya, sehingga ikan-ikan yang di dalamnya makin lucu dan makin indah dipandang. Sungguh ikan-ikan indah itu semakin menyenangkan dan menggemaskan, Subhanallah…

Allah sangat menyayangi manusia, sangat menyayangi orang-orang beriman
.

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (QS. 33:41)
Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. 33:42)
Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. 33:43)

Allah Tuhan semesta Alam, Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Kaya, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Menciptakan manusia-manusia lucu dan indah jiwa dan perilakunya selama mengikuti jalan-jalan yang ditunjuki oleh Allah, sebagaimana firmanNya yang artinya
.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. 95:4)
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (QS. 95:5)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. 95:6)

Demi masa. (QS. 103:1)
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (QS. 103:2)
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. 103:3)

Manusia akan menjadi makhluq lucu dan indah dan mulia bila mengikuti jalan-jalan iman dan amal sholih. Dan manusia akan tetap di jalan itu bila mereka selalu mentaati kebenaran dan menepati kesabaran dalam kebenaran, maka perlu sarana dan suasana bahkan budaya untuk selalu nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran

Bahkan Allah memberikan janji kepada manusia-manusia yang indah dan lucu serta mulia ini dengan janji-janji yang pasti
.

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 16:97)

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ……. (QS. 7:96) )

Manusia akan tetap indah dan lucu dan hidup penuh dengan ketenangan dan kebahagiaan dalam rahmat dan keridhoan Allah bila mereka tetap menjaga keimanan, dan amal sholihnya, menjaga taqwanya.

Namun manusia perlu berhati-hati, bahwa dalam tiap diri manusia ada potensi untuk menjadi makhluq yang berperilaku jahat dan rendah. Ciri masing-masingnya dapat diketahui dengan sangat mudah.

Bila manusia selalu memelihara hawa nafsunya dan tidak melakukan hal-hal yang melampaui batas maka manusia akan tetap menjadi manusia yang lucu dan indah
.

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS. 79:40)
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. 79:41)

Manusia-manusia yang tetap menjaga hawa nafsu dirinya akan tetap menjadi manusia yang indah dan lucu dan menggemaskan. Sesibuk apapun jaman, manusia perlu menyadari bahwa adanya dia di dunia adalah diadakan oleh Allah untuk beribadah dan berbakti kepadanya. Ibadah-ibadah kepada Allah inilah yang menjadi sesuatu yang paling bermakna dalam hidup, sesuatu yang paling utama dan paling nikmat untuk selalu dilakukan. Dan sesuatu yang menjadikan jiwa manusia tetap menempati posisi kemuliaan dan keindahan.

Cinta beribadah dan bertasbih mengagungkan Allah, hidup dalam kebaikan, kesholehan, adalah ciri-ciri manusia yang dicintai Allah. Diantara ciri-ciri makhluq yang mulia dan dimuliakan oleh Allah, adalah diringankan untuk selalu bertasbih mengagungkan Allah
.

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. (QS. 21:19)
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. 21:20)

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), (QS. 15:98)

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, (QS. 24:36)
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (QS. 24:37)

Ibadah yang ikhlash, benar dan tekun adalah sarana utama untu menjaga kemuliaan dan sifat-sifat diri yang mulia, menjaga keindahan dan kelucuan pribadi manusia. Sehingga arah kehidupan diri, keluarga dan masyarakat serta bangsa ini perlu di arahkan dan di jaga dengan sungguh-sungguh untuk menetapi jalan itu.

Bila manusia sudah melupakan Allah, melupakan ibadah dan melupakan tujuan hidup yang utama, dan kemudian terkencong dengan kesibukan-kesibukan bersenang-senang memuja kesenangan hawa nafsu maka manusia akan berubah menjadi kotor dan jahat.

Memuaskan kesenangan memperturutkan hawa nafsu akan membuat manusia menjadi kotor dan jahat serta turun derajat menjadi serendah-rendah makhluq
.

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. 59:19)

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. 25:43)
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu. (QS. 25:44) )

Allah sangat menyayangi orang-orang beriman, namun Allah memberi tahu bahwa setiap manusia bisa berubah sifat menjadi makhluq yang menjengkelkan dan dibenci oleh Allah. Allah menyindir manusia dengan ungkapan yang sangat membekas di hati manusia, bahwa manusia bisa memiliki sifat dan perbuatan seperti binatang ternak bahkan lebih rendah dari itu.

Dan dibalik sifat buruk manusia itu terkandung bahaya besar mengancam, baik dari dalam dirinya hingga kemurkaan Allah dapat menimpa mereka. Sifat-sifat jahat manusia dapat membinasakan dirinya, merugikan orang lain atau bahkan mendatangkan kemurkaan Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
.

Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpah kaum Nuh atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. (QS. 11:89)

Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. 20:81) )

Manusia yang indah dan lucu, yang ramah-tamah, sopan santun, tepo seliro, saling tolong menolong dan berkurban, saling perhatian, Bila telah mengkonsumsi budaya-budaya memperturutkan hawa nafsu akan turun derajad menjadi manusia-manusia bersifat jahat, buruk dan rendah. Saling merugikan, saling mencelakai, saling menyakiti, saling memeras, yang semuanya sekedar untuk mewujudkan dalam mengejar bersenang-senang menikmati dan memuaskan kesenangan hawa nafsu.

Jaman modern, jaman globalisasi, jaman tanpa dinding pembatas. Tidak ada yang bisa membatasi aqal dan hati dan moral manusia kecuali dengan dinding iman, aman sholih dan ketaqwaan, serta kekhusukan hati, hidup mengikuti pribadi para Nabi dan Rasul para kekasih Allah.

Manusia yang lucu dan indah bila tergoda dan kemudian lepas iman dan taqwa-nya maka bisa berubah menjadi manusia kotor dan jahat. Dan jalan-jalan kotor dan jahat adalah jalan yang dimurkai dan mendatangkan kemurkaan Allah. Walaupun dipulas dengan wadah yang bagus, tetap saja Allah Maha Mengetahui dan memurkainya.

Bila ikan-ikan di aquarium berubah menjadi jahat, dan tidak lucu lagi, maka bisa saja aquarium diterbengkelaikan pemiliknya, atau bahkan dibuang airnya, sehingga tidak lagi ikan-ikan yang jahat dapat hidup bergaya. Wahai ikan-ikan lucu dan indah beribadahlah dan BERTASBIHLAH kepada ALLAH agar engkau tetap indah dan lucu. Wallahu a’lam

Senin, 15 November 2010

kerasnya kehidupan

hidup memang begitu keras,
hidup pun harus bercucuran air mata,
hidup dalam kesendirian begitu menyiksa,
tak ada teman yang menemani,
tak ada teman untuk saling berbagi,
untuk menumpah semuaaaaa keluh kesah kita..
menyenangkan sekali
bila banyak teman yang sefaham
dan bisa saling mengerti dan menghormati
hah....hidup pasti akan sangat indah..
tapi..
hidup tak selamanya seperti itu
kehidupan ini tak selamanya indah
seperti yang kita banyangkan
kita tidak hanya menemui manusia yang se paham dengan kita
manusia yang tak se-paham dengan kita pun banyak
dan sesungguhnya...INILAH KEHIDUPAN YANG SEBENARNYA
kehidupan dimana kita sendiri
tak ada teman ataupun sahabat yang ada di samping kita
dan...kita juga harus menerjang semua yang ada di depan kita
walau.....itu menyakitkan...sungguh menyakitkan...
kadang....ada pikiran untuk lenyap dalam bumi ini
atau kasarnya...ingin MATI
meninggalkan semua beban yang ada
hahaahahaha......itu semua hanya akan menambah dosa
hahaha...kita harus sadar...
TUHAN kita pasti akan menguji
menguji kesetiaan kita pada-Nya
seberapa besar kesetiaan kita???
namun...jika harus sendiri menghadapi semua ini
jujur.....tak mungkin sanggup..

but.....kita harus selalu ingat..
"allah tidak akan memberi cobaan yang tak bisa kita lalui"

yah.....berpegang kata2 itu....
harus percaya dengan yang diatas..
karena DIA yang menciptakan kita
walau sekeras apapun...
harus sanggup..
toh...nantinya kita tidak akan bersama teman
kelak di alam sana...
kita sendiri....hanya sendiri..
dosa2 ataupun pahala2 kita pun tak bisa di bagi dengan teman..
jadi.................!!!!!!
tak masalah...
yang terpenting harus tetap tegar dalam menjalani hidup..
kehidupan ini hanya sesaat,..
kehidupan yang sesungguhnya adalah kelak...
sebisa munggin melakukan yang terbaik...
go...go...go....

Minggu, 14 November 2010

Drive - Katakanlah

Seakan menahan matahari 'tuk kembali
Melakukan hal yang tak mungkin
Menelusuri jalan pikiranmu saat ini
Membuat ku tak berhenti berpikir

Apa yang telah berubah sikapmu padaku
Oh adakah yang ku tak pernah tahu
Jika ada sesuatu yang membuatmu gelisah

Reff :
Yang kau ingin katakanlah
Yang kau mau katakanlah padaku
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Apakah ku harus meninggalkan semua
Kehidupanku semua yang tak kau suka
Apakah ku harus tak lagi menjadi diriku

Back to Reff :

Ku berikan waktu untuk berpikir
Cara mengatakannya padaku
Ku ingin kau tahu ku takkan berubah

Yang kau ingin katakanlah
Kau mau katakanlah padaku

Kau ingin katakanlah
Kau ingin katakanlah
Tak ingin kau merubah keadaan ini
Aku merindukan kamu yang dulu

Kamu yang dulu

Nabi Ismail sebagai Qurban

Nabi Ibrahim dari masa ke semasa pergi ke Makkah untuk mengunjungi dan menjenguk Ismail di tempat pengasingannya bagi menghilangkan rasa rindu hatinya kepada puteranya yang ia sayangi serta menenangkan hatinya yang selalu rungsing bila mengenangkan keadaan puteranya bersama ibunya yang ditinggalkan di tempat yang tandus, jauh dari masyarakat kota dan pengaulan umum.

Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah, maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian yang maha berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan, seorang putera yang telah mencapai usia di mana jasa-jasanya sudah dapat dimanfaatkan oleh si ayah, seorang putera yang diharapkan menjadi pewarisnya dan penyampung kelangsungan keturunannya, tiba-tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut nyawa oleh tangan si ayah sendiri.

Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi para pengikutnya dalam bertaat kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain. Ia harus melaksanakan perintah Allah yang diwahyukan melalui mimpinya, apa pun yang akan terjadi sebagai akibat pelaksanaan perintah itu.

Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud: "Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya". Nabi Ibrahim tidak membuang masa lagi, berazam (niat) tetap akan menyembelih Nabi Ismail puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya. Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:

"Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu, agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."

Kemudian dipeluknyalah Ismail dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata: "Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah".

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, kedua mata nabi Ibrahim yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain. Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah yang menegaskan bahwa perintah perkorbanan Ismail itu hanya suatu ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai sejauh mana cinta dan taat mereka kepada Allah. Ternyata keduanya telah lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan perkorbanan puteranya. untuk berbakti melaksanakan perintah Allah sedangkan Nabi Ismail tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam memperagakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan, sampai-sampai terjadi seketika merasa bahwa parang itu tidak lut memotong lehernya, berkatalah ia kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cubalah telangkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku. "Akan tetapi parang itu tetap tidak berdaya mengeluarkan setitik darah pun dari daging Ismail walau ia telah ditelangkupkan dan dicuba memotong lehernya dari belakang.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, kerana gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya: "Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan". Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa, Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor Qibas yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap Hari Raya Aidiladha di seluruh pelosok dunia.